TAPTENG : (Berandasumut.com) -Keberatan disebut “Siluman” pada salah satu postingan di media sosial Facebook. Nurul, salah seorang warga Kecamatan Tukka yang juga merupakan mahasiswa penerima bantuan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), meminta bantuan DPRD agar meluruskan issu “Siluman” di Media Sosial dan membantu para mahasiswa kembali mendapatkan beasiswa.
“Saya selaku mahasiswa dari Universitas Negeri Padang. Saya disini ingin sedikit meluruskan berita yang tidak benar dan tidak sesuai fakta. Dimana diberita dikatakan bahwa ada 78 mahasiswa yang tergolong Siluman dikatakan. Padahal disini Saya mahasiswa aktif yang menerima beasiswa dari Tahun 2021 sampai semester terakhir di 2024 dan belum mendapatkan dana pada semester 8 ini. Untuk itu kami meminta bantuan kepada bapak Ketua DPRD agar membantu kami meluruskan berita tidak benar ini dan membantu kami dalam pengurusan beasiswa ini tentunya. Agar aspirasi kami dapat tersampaikan kepada pihak yang mengurus beasiswa kami,” kata Nurul, Senin (21/7/2024), di Kantor DPRD Tapteng.
Nurul menjelaskan bahwa dirinya pernah mendengar informasi dari salah seorang Kabbag pengurus beasiswa di Kesra Pemkab Tapteng, bahwa hanya 26 orang yang sempat di krosscek, sementara itu untuk 78 orang lagi belum sempat di krosscek.
“Disampaikan bahwa data yang 26 orang ini yang sempat di krosscek, untuk sisanya yang 78 orang tidak sempat di krosscek. Itu disampaikan Kabbag Putri yang mengurus beasiswa, dan itu disampaikan saat kami beraudensi di Kantor Bupati bersama asisten satu. Kemarin alasannya karena tidak sempat dilakukan krosscek, jadi yang dicairkan hanya yang sempat di krosscek,” jelasnya.
Lanjut, Nurul mengungkapkan bahwa sampai hari ini dirinya belum mengetahui siapa-siapa saja penerima beasiswa 26 orang yang sudah di krosscek oleh Kesra Pemkab Tapteng.
“Kami juga agak bertanya-tanya, disampaikan yang di krosscek ini yang sempat, tapi tidak menyampaikan orang-orangnya siapa. Jadi kami bertanya-tanya apakah ini dipilih secara acak atau memang hoki-hokian kami juga tidak tahu,” cetusnya.
Lanjut Nurul, mengaku pada setiap pencairan beasiswa, dirinya dan yang teman-teman mahasiswa lainnya selalu memenuhi persyaratan dari Kesra Pemkab Tapteng.
“Jujur kami sedikit merasa sedih dan kami tidak menerima berita tersebut. Karena jujur dari kami, kami aktif berkeliaran dan juga kami penerima beasiswa selama ini, hanya tidak mendapatkan pada semester delapan ini saja. Apakah kami dinyatakan tidak layak ? Padahal kami layak, jujur nilai kami tinggi, kami aktif berkuliah dan setiap pencairan kami memenuhi persyaratan dari pihak kesra, tidak ada satupun yang terlewatkan. Jadi ketika kami dikatakan “Siluman” tentu kami tidak terima,” tegasnya. (red)





